Techno

• Shared Hosting

• Buka Instagram dan masuk ke profil anda. Masuk ke pengaturan.
• Pilih Mobile Data Use atau Cellular Data Use
• Aktifkan Use Less Data

Google menantang para hacker untuk bisa menemukan celah pada browser Chrome, apabila berhasil akan mendapat hadiah USD 60 ribu atau sekitar Rp 550 juta.

Seorang hacker asal Rusia, Sergey Glazunov berhasil menemukan celah keamanan remote code execution di browser Chrome, celah ini dimanfaatkan untuk lolos dari Chrome sanbox, sebuah sistem yang digunakan untuk memblokir para hcker yang ingin mengontrol perangkat pengguna. Sesudah lolos, dia pun berhasil menjalankan kode yang tidak terotorisasi di sistem komputer Windows 7. Aksinya itu dipertunjukkan pada kontes Google Pwnium yang diadakan Google di Kanada. Pada kontes tersebut Google menyediakan total hadiah mencapai USD 1 juta untuk para hacker yang berhasil menembus sistem keamanan dari Google.

"Ekspoitasi yang dilakukan impresif. Hal itu memerlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana Chrome bekerja. Sungguh sangat sulit dan itu sebabnya kami membayarnya USD 60 ribu" tukas Justin Schuh selaku teknisi Google Chrome.

Google pun langsung menambal celah keamanan tersebut sehingga browser Chrome pun menjadi lebih aman untuk digunakan.

Jakarta - Walaupun diterjang gempa berlanjut tsunami dengan skala masif, infrastruktur internet di Jepang sepertinya hanya sedikit terpengaruh. Kesimpulan ini disampaikan oleh perusahaan monitoring internet, Renesys.

Menurut James Cowie selaku CTO Renesys, kebanyakan website tetap beroperasi dan internet tetap tersedia untuk mendukung fungsi komunikasi di Negeri Sakura itu. Ketika gempa terjadi, sekitar 100 dari 6.000 jaringan di Jepang memang sempat tidak beroperasi. Namun semuanya kembali pulih beberapa jam kemudian.

Kemudian, trafik dari dan menuju ke Jepang anjlok sekitar 25 Gbps setelah gempa, lalu kembali normal tak lama kemudian. Pihak Renesys mengaku belum tahu persis mengapa internet di Jepang bisa bertahan dengan baik.

"Mengapa kami tidak melihat dampak tambahan di trafik internet internasional dalam gempa yang sangat merusak ini? Kami belum mengetahuinya," tukas Cowie, dilansir ComputerWorld dan dikutip detikINET

Memang dampak bencana ini, jika dilihat dari sisi korban jiwa dan kerusakan ekonomi, diperkirakan sangat besar. Salah satu alasan koneksi internet lumayan baik-baik saja kemungkinan karena kabel bawah laut tak begitu terkena pengaruh gempa. Ini tidak seperti saat gempa di Taiwan pada 2006 lalu, yang merusakkan banyak kabel.

Kerusakan terdeteksi di dua segmen sistem kabel milik Pacnet EAC yang menimbulkan beberapa gangguan koneksi di Jepang, Filipina dan Hong Kong. Kabel bawah laut Pacific Crossing juga terkena kerusakan. Namun secara umum, koneksi internet di Jepang bertahan dengan baik.

"Jelas bahwa konektivitas internet di Jepang bertahan dalam bencana ini lebih baik dari ekspektasi," pungkas Cowie.

Google mengklaim, total aplikasi yang berhasil disingkirkan dari Android Market berjumlah 50. Semua aplikasi tersebut terbukti telah didompleng oleh Trojan yang berpotensi menyerang para pengguna Android.

Namun hal yang mencengangkan adalah, 20 dari total aplikasi tersebut dibuat oleh pengembang yang sama, yakni Myournet. Google juga mengantongi nama vendor lain, Kingmall2010 dan we20090202, yang aplikasinya disusupi program jahat.

"Pengguna Android terus meningkat, jadi tidak heran jika banyak programmer membuat malware yang menyerang sistem operasi tersebut," ujar Tom Parsons, Senior Manager Symantec Security, seperti dilansir Pcmag, dan disitat detikINET,

Program jahat yang membidik Android memang mulai banyak bermunculan, sebut saja SW.SecurePhone dan SW.Qieting yang baru saja ditemukan oleh perusahaan antivirus asal China, NetQin Mobile.

Jakarta - Perusahaan investasi asal AS membeli saham Facebook sebanyak 2,5 juta lembar saham. Hal ini membuat valuasi Facebook jadi USD 65 miliar.

Dikutip detikINET dari Reuters, investasi ini menarik perhatian karena menandai kenaikan sebesar 30 persen dari nilai invetasi terbesar sejak Januari silam.

Perusahaan yang berpusat di Connecticut, AS ini membeli 2,5 juta lembar saham Facebook dari salah satu mantan eksekutif di perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu. Pembelian saham ini memposisikan General Atlantic sebagai pemegang 0,1 persen saham Facebook.

Sebagai catatan, Januari silam Facebook telah sukses mendulang dana sebesar USD 1,5 milar dari para investor, di antaranya termasuk dari Goldman Sachs dan Digital Sky Technologies. Saat itu valuasi Facebook menjadi USD 50 miliar.

Namun saat dimintai keterangan lebih lanjut, baik General Atlantic maupun Facebook menolak mengomentari laporan ini. Yang jelas, laporan ini kian menguatkan pamor Facebook yang saat ini menjadi jejaring sosial nomor satu di dunia dengan jumlah pengguna lebih dari 500 juta orang.

Jakarta – Sedang menyukai seseorang tapi si dia sudah memiliki kekasih? Tak perlu lagi mengintip halaman profilnya setiap hari. Sebuah aplikasi baru di Facebook akan memberitahukan Anda manakala si dia putus dari kekasihnya.

Breakup Notifier yang baru diluncurkan akhir pekan lalu, memungkinkan penggunanya membuat daftar teman-teman yang ingin Anda ‘intai’. Selanjutnya, aplikasi ini akan mengirimkan email notifikasi ketika mereka mengubah status hubungan atau relationship.

Cara menggunakannya pun cukup mudah. Anda hanya perlu log in ke Breakup Notifier menggunakan akun Facebook dan memilih orang-orang dalam daftar teman yang status hubungannya sangat menarik untuk Anda ketahui.

Keunikan fungsi Breakup Notifier nyatanya mampu menyedot perhatian. Dilansir PC World dan dikutip detikINET, Selasa (22/2/2011), dalam waktu 24 jam setelah diluncurkan, lebih dari 150 ribu orang mengunjungi situs ini dan sekitar 20 ribu orang sudah mendaftar.

Meski demikian, sebagian orang ada pula yang mengkritik kehadiran Breakup Notifier. Pasalnya, layanan ini dinilai menganggu privasi orang lain karena bertindak seperti mata-mata.

Menanggapi respons ini, sang pengembang aplikasi, Dan Loewenherz asal Los Angeles, Amerika Serikat, menyebutkan aplikasinya bukan untuk melegalkan praktik mata-mata.

“Aplikasi ini hanya semacam hiburan. Lakukan apa yang ingin Anda lakukan, tapi nikmatilah juga jika Anda memilihnya untuk digunakan secara serius,” kata Loewenherz.